JAKARTA, 1 September 2022 - Orang tua memiliki peran sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan keluarga, terutama anak-anak. Memahami hal tersebut, Lifebuoy, sebagai brand yang sudah mendukung kesehatan keluarga Indonesia selama 88 tahun, berkolaborasi bersama Halodoc, sebagai ekosistem kesehatan digital, meluncurkan kampanye #PerlindunganKeluargaSehat, dengan memberikan layanan konsultasi dokter gratis di seluruh Indonesia hingga 2023. Kolaborasi tersebutmemberikan kemudahan bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter tepercaya dan mendapatkan penanganan kesehatan yang cepat, mudah, dan tepat bagi anak mereka kapanpun dan dimanapun, melalui platform aplikasi Halodoc.
“Sebagai sabun kesehatan no.1 di dunia, Lifebuoy memiliki komitmen untuk menjadi sahabat keluarga dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit, dan kini kami juga ingin memberikan solusi yang tepat bagi orang tua di saat anak jatuh sakit. Kami memahami bahwa perlu ada usaha edukasi yang berkelanjutan dalam mengimbau masyarakat Indonesia untuk membiasakan diri berkonsultasi ke dokter.
Itulah yang mendasari inisiatif kolaborasi dengan Halodoc dalam kampanye #PerlindunganKeluargaSehat untuk menyediakan layanan konsultasi dokter gratis ini. Kami juga percaya bahwa peran telehealth seperti Halodoc mampu menjawab kebutuhan orang tua akan layanan kesehatan yang bisa diakses secara cepat, mudah, dan tepercaya,” tutur Erfan Hidayat, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia.
Sementara itu, Chief Marketing Officer Halodoc, Felicia Kawilarang, mengatakan, “Halodoc senang dapat bekerjasama dengan Lifebuoy yang memiliki fokus sejalan dengan Halodoc dalam menjaga anak dan keluarga agar tidak mudah jatuh sakit. Sebagai ekosistemkesehatan digital, kami mengamati bahwa orang tua memiliki peran krusial dalam memastikan kesehatan keluarga. Namun, kami juga melihat bahwa masih terdapat pain point yaitu terkait bagaimana orang tua bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang terpercaya dan dapat diandalkan. Sehingga, kolaborasi ini akan membantu fokus kami dalam memperluas pemanfaatan telehealth, yang mampu menjadi kotak P3K bagi para orang tua dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, serta memberikan #PerlindunganKeluargaSehat yang optimal.”
Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc ini juga merupakan upaya aktif kedua belah pihak agar orang tua terhindar dari perilaku swamedikasi, yang cenderung disebabkan oleh tingkat kecemasan orang tua yang tinggi mengenai kesehatan anak. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, sebanyak 71,46% masyarakat Indonesia memilih untuk melakukan swamedikasi ketimbang berkonsultasi ke dokter dan angka ini pun terus meningkat sejak tahun 20171. Sementara itu, tingkat kecemasan orang tua terhadap kesehatan anak juga tercermin dari adanya traffic tinggi pada artikel dan informasi kesehatan terkait kesehatan anak dan keluarga di platform Halodoc, dengan lebih dari 2 juta users per bulan mengakses artikel dengan topik tersebut. Selain itu, rating rata-rata keyword bertopik keluarga ibu dan anak ada di 4.5, dengan artikel yang paling dicari adalah terkait informasi praktis seperti tips mengatasi demam pada anak, informasi gejala tertentu, dan pola asuh anak.
dr. Devie Kristiani, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar. “Pada umumnya, tingkat kecemasan orang tua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orang tua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orang tua yang sedemikian besar untuk anaknya. Namun perlu diingat bahwa 'anak bukan miniatur orang dewasa' sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. Selain itu, dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orang tua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
dr. Devie Kristiani, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar. “Pada umumnya, tingkat kecemasan orang tua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orang tua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orang tua yang sedemikian besar untuk anaknya. Namun perlu diingat bahwa 'anak bukan miniatur orang dewasa' sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. Selain itu, dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orang tua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
dr. Devie Kristiani, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar. “Pada umumnya, tingkat kecemasan orang tua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orang tua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orang tua yang sedemikian besar untuk anaknya. Namun perlu diingat bahwa 'anak bukan miniatur orang dewasa' sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. Selain itu, dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orang tua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc yang bisa membantu orang tua agar terhindar dari praktek swamedikasi yang kurang tepat dengan memberikan kemudahan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang benar di saat anak jatuh sakit,” tutur dr. Devie.
Dalam kampanye #PerlindunganKeluargaSehat, kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc ini menyediakan layanan konsultasi dokter gratis, dengan mengaksesplatform Halodoc dengan cara sebagai berikut:
- Konsumen yang belum memiliki aplikasi Halodoc dapat mengunduh aplikasi tersebut dari Appstore dan Playstore atau memindai barcode yang ada di belakang kemasan sabun cair Lifebuoy Total 10. Kemudian setelah masuk ke dalam aplikasi Halodoc, klik ‘Chat dengan Dokter’ dan pilih dokter dari empat pilihan spesialisasi yang tersedia. Masukkan kode ‘LIFEBUOYHALODOC’ pada halaman pembayaran dan konsultasi segera dapat dilakukan.
- Konsumen yang sudah memiliki aplikasi Halodoc dapat langsung membuka aplikasi dan klik ‘Chat dengan Dokter’, memasukkan kode ‘LIFEBUOYHALODOC’ pada halaman pembayaran dan segera berkonsultasi.
Layanan konsultasi dokter gratis ini tersedia hingga pertengahan tahun 2023.
Sementara itu, Dewan Penasihat Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, dalam kata sambutannya menyampaikan, “Saya sangat menghargaiinisiatif dari Unilever melalui brand Lifebuoy yang bekerjasama dengan Halodoc untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa kolaborasi merupakan kunci penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Dengan kemudahan yang sudah diberikan, saya berharap akan lebih banyak lagi orang yang tidak ragu berkonsultasi ke dokter agar keluarga Indonesia jadi sehat dan tidak mudah jatuh sakit.”
Kampanye #PerlindunganKeluargaSehat ini juga didukung oleh Nagita Slavina, selebriti yang juga seorang ibu dari dua anak. “Sebagai seorang ibu dari dua anak, tentu saya juga merasakan kekhawatiran atas kesehatan anak-anak saya. Itu sebabnya saya senang sekali dengan solusi layanan konsultasi dokter gratis yang diberikan oleh Lifebuoy dan Halodoc. Saya sangat berharap orang tua di Indonesia dapat memanfaatkan layanan ini dan jadi tidak ragu lagi untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan informasi yang tepat di saat anak jatuh sakit.” tutur Nagita.
Kampanye #PerlindunganKeluargaSehat ini merupakan wujud dari komitmen Lifebuoy dan Halodoc untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2025, dengan memberikan akses layanankesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia dimana saja dan kapan saja.