Komitmen Fair and Lovely dalam pendidikan ini mengacu pada komitmen Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk memberdayakan 5 juta perempuan di seluruh dunia dan pencapaian Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) pada poin 4 (pendidikan berkualitas).
Dalam melaksanakan program ini, Fair & Lovely bekerjasama dengan Hoshizora Foundation sebagai mitra terpercaya untuk menyeleksi dan menyalurkan beasiswa ini kepada 50 perempuan terpilih tersebut. Hoshizora merupakan yayasan nirlaba yang berpusat di Yogyakarta dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia yang berprestasi dan mempunyai motivasi tinggi namun mempunyai hambatan dari segi finansial.
Tahun ini, “Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3” diadakan dengan cakupan yang jauh lebih luas serta manfaat yang lebih besar sehingga lebih banyak perempuan muda Indonesia berkesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka melalui pendidikan yang memadai dan berkualitas.
- Fair & Lovely “Bintang Beasiswa 3” membuka kesempatan seluas-luasnya untuk perempuan muda Indonesia di seluruh pulau Jawa, Madura, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat untuk mewujudkan impian mereka meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah tersebut (kecuali PTN di Jabodetabek)
- Sama seperti tahun sebelumnya, selain dalam bentuk beasiswa yang akan dikelola dan diberikan secara berkala selama 4 tahun masa studi mereka, selama empat tahun Fair & Lovely juga akan membimbing para penerima beasiswa untuk mengenali dirinya dengan berbagai pendampingan yang dapat memaksimalkan masa studi dan mengembangkan potensi mereka, antara lain:
- Tahun I: Pembangunan karakter Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap diri sendiri dalam menyusun perencanaan serta beradaptasi dengan sigap dalam kehidupan perkuliahan
- Tahun II: Berpikiran kritis dan berkontribusi di komunitas Bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya peranan mereka untuk mengubah lingkungannya menjadi lebih baik
- Tahun III: Perencanaan karir Bertujuan untuk membantu peserta mendapatkan gambaran di dunia kerja dengan mengikuti program magang. Program magang pada tahun ketiga perkuliahan merupakan program pendampingan terbaru dari Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3. Kelak pengalaman dari program magang ini akan meningkatkan kompetensi para peserta untuk lebih siap dan berdaya saing sebagai calon pekerja
- Tahun IV: Siap karir, siap karya Bertujuan untuk mendorong para peserta berperan dalam masyarakat dengan menangkap peluang berkarir dan berkarya di dunia kerja sesuai aspirasi dan cita-cita masing-masing
Profil Adik Bintang Penerima Beasiswa Fair & Lovely “Bintang Beasiswa 3”
1. Bayani Nur Azmani
Bayani terbiasa di asrama sejak smp sehingga terbentuk menjadi anak yang mandiri, disiplin, dan juga terpacu untuk memaksimalkan potensinya melalui berbagai kegiatan di asrama. Hal tersebut membuat Bayani terbiasa mengatur waktu dengan baik untuk terus berprestasi. Bayani sering terlibat di berbagai perlombaan dan komunitas.
Mimpinya sejalan dengan berbagai berbagai perlombaan dan komunitas yang dia ikuti. Sejak SMA, Bayani fokus pada berbagai bidang biologi. Berbagai prestasi telah ia juarai seperti Medical Olympiad, Bio Action Competition, serta kompetisi-kompetisi sains lainnya di tingkat kota maupun nasional. Bayani ingin sekali menjadi saintis sehingga ilmunya dapat diterapkan agar bermanfaat untuk sekitar khususnya dalam perkembangan industri di masa depan.
2. Chayyu Zalena Hawie
Lena adalah salah satu Adik Bintang beasiswa Mimpi Anak Negeri (beasiswa dari Hoshizora untuk jenjang SD, SMP, dan SMA) yang ikut lolos dalam proses seleksi beasiswa Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3. Lena sudah menjadi Adik Bintang di Hoshizora sejak di jenjang sekolah dasar. Lena sangat tertarik mengikuti Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3 karena program capacity building yang diadakan akan sangat membantu mengembangkan dirinya, pembimbingan tersebut juga sudah dia rasakan selama menjadi Adik Bintang.
Sejak kecil, Lena sangat aktif mencari sahabat pena baik di dalam maupun luar negeri. Saat ini Lena mempunyai lebih dari 50 sahabat pena dari luar negeri. Melalui sahabat pena tersebut, Lena memiliki mimpi dapat menjalin hubungan khususnya di luar negeri. Ia memilih Pendidikan Bahasa Jerman, ia ingin sekali menjadi travel consultant karena ketertarikan terhadap budaya dan bahasa. Dalam mendukung mimpinya, ia aktif di berbagai kegiatan seperti mengikuti forum anak Indonesia, kegiatan pidato maupun debat Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, menjadi relawan pendidikan Bahasa Inggris untuk SD di daerahnya, dan secara autodidak belajar Bahasa Jerman dan Bahasa Perancis.
3. Syifa Syauqiyah
Syifa memiliki keinginan yang kuat untuk dapat menempuh pendidikan jenjang tinggi sehingga kini dia dapat masuk di jurusan yang ia inginkan. Syifa memiliki mimpi menjadi dosen dan mengembangkan yayasan pendidikan untuk daerahnya. Syifa ingin memunculkan inisiatif pentingnya pendidikan dalam mendukung setiap mimpi anak di daerahnya melalui pengembangan pendidikan.
Kondisi orang tua Syifa yang saat ini orang tua tunggal dan menyebabkan ia sempat mengambil gap year sebelum akhirnya mendaftar kuliah, ia tidak pernah menyerah dalam mengusahakan mimpinya. Syifa pun turut berjuang dalam membantu ekonomi keluarganya. Selama gap year, Syifa juga aktif di berbagai komunitas sosial dan telah mengambil peran untuk sekitarnya. Bahkan ia juga menginisiasi beberapa inisiatif seperti taman baca di Taman Bungkul Surabaya dan Komunitas Belajar di Kampung Nelayan Kenjeran. Syifa sangat ingin bisa berproses membantu menciptakan solusi di tantangan masyarakat.
4. Ulfiyaningsih
Ulfi adalah lulusan terbaik dari SMAN 2 Bulukumba, ia menjadi satu-satunya penerima Fair and Lovely Bintang Beasiswa 3 yang mewakili Sulawesi Selatan tepatnya dari kota Bulukumba. Kesehariannya, ia aktif menjadi ketua forum anak di desanya. Keinginannya untuk menempuh pendidikan tinggi sangat didukung oleh orang tua dan juga lingkungan sekitarnya.
Sejak SMA, ia sering menjuarai 1 lomba esai dan karya tulis sains tingkat nasional. Ia juga aktif dalam Organisasi Simpul Pena yang berfokus dalam pembuatan karya-karya tulisan mengenai masalah dan upaya pemberdayaan masyarakat. Ulfi ingin mendalami bidang tulisan dan jurnalistik agar nanti tulisannya semakin tajam dan terasah sehingga bisa menyuarakan ide yang lebih besar kepada masyarakat dan pemerintah.
5. Friskila Suyanti
Friskila adalah siswa di SMAN 1 Sungai Raya, ia sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolahnya. Selain aktif di kegiatan sekolah Friskila, ia juga aktif menjadi bendahara di gereja tempat ia beribadah. Tidak hanya itu, ia juga mengajar les untuk anak sekolah dasar di daerah tempat tinggalnya, hal tersebut ia lakukan untuk mengasah kemampuannya dalam mengajar.
Tinggal di daerah pertambangan membuat Friskila peka terhadap sekitar. Friskila sering melihat rusaknya alam yang terjadi dan mendorongnya untuk mendalami Teknik Pertambangan agar nantinya bisa mengelola sumber daya alam yang lebih baik untuk daerah sekitarnya. Aktif menjadi public figure sekolah dan menjuarai olimpiade matematika, fisika dan kimia membuat Friskila semakin yakin dengan ilmu yang dimiliki maka bisa menjadi seseorang yang bisa memanfaatkan ilmunya untuk pengelolaan
6. Damiana Tribhuwaneswari M.W.
Nesa adalah siswa di SMAN 1 Surakarta. Semasa SMA, ia aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti menjadi sekretaris bendahara OSIS, bela negara, dan paskibraka. Nesa juga aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan komunitas kerohanian katolik di kampungnya.
Nesa sangat tertarik di dunia kedokteran karena memang menyukai pelajaran biologi, kelak setelah lulus menjadi dokter, Nesa ingin sekali menjadi dokter militer dan memiliki rencana yang sangat detail untuk mimpinya. Nesa memiliki keinginan membantu orang lain khususnya membantu menyembuhkan orang lain.
Profil Tokoh Perempuan Inspiratif
Nur Saudah Al Arifa D., S.TP., M.Sc.
Lahir dan besar di Kertek, Wonosobo, Nur bertekad kuat untuk mengejar cita-citanya. Di tengah keterbatasan, ia menjadi satu-satunya orang di keluarga besarnya yang berhasil meneruskan pendidikan sampai jenjang perkuliahan. Berbekal keyakinan bahwa pendidikan akan memberikan perbaikan hidup di diri, keluarga dan sekitar, ia berhasil menyingkirkan ketakutannya untuk bermimpi besar dan melanjutkan kuliah di salah satu Universitas terbaik di Indonesia yaitu Universitas Gadjah Mada melalui program beasiswa dengan mengambil jurusan Teknik Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian.
Saat belajar di Teknologi Pertanian, ia sangat gemar mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa di Bidang Kewirausahaan Berbasis Pangan dan Bidang Pengabdian Masyarakat dengan mengolah sumber daya lokal agar mempunyai nilai tambah. Ia pun turut aktif dan berprestasi di organisasi, salah satunya terlihat saat ia menjabat menjadi Menteri Sosial dan Kemasyarakatan BEM KM UGM, dan menerima Beasiswa aktivis Nusantara (Bakti Nusa) bersama aktivis terbaik lainnya di UGM. Nur pun meraih penghargaan mahasiswa berprestasi jurusan Teknik Pertanian FTP UGM di 2011, dan beragam penghargaan lainnya. Selain itu, Nur juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan dan bidang pemberdayaan masyarakat.
Nur yakin bahwa ilmu yang didapat akan memberikan manfaat yang berlipat jika diteruskan ke orang banyak. Mengajar atau mendidik adalah transmisi inspirasi dan pengetahuan, dan “menginspirasi” adalah tugas seorang pemimpin. Oleh karenanya, Nur bertekad untuk menyebarkan edukasi dan ilmu yang ia miliki kepada masyarakat hingga di pelosok-pelosok negeri. Ia yakin semakin banyak masyarakat yang berpendidikan, dapat memberikan kontribusi positif pada kemajuan bangsa. Inilah yang mendasari Nur untuk mendirikan ‘Gerakan Wonosobo Mengajar’ untuk memajukan pendidikan di daerah asalnya serta ‘Komunitas Gadjah Mada Mengajar’. Upayanya dalam membantu pendidikan hingga pelosok-pelosok daerah membawa Nur memenangkan penghargaan Gadjah Mada Award kategori aktivis sosial terbaik atas kontribusi sosialnya untuk masyarakat.
Pada tahun 2015, gagasannya dalam dunia pangan dan pertanian Indonesia diwujudukan dalam buku “5 Pilar Kedaulatan Pangan Nusantara” yang diterbitkan UGM Press; dan buku “Daya Saing Pertanian Indonesia di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”.
Setelah melanjutkan studi S2 di Magister Managemen Agribisnis melalui program beasiswa Calon Dosen BPPDN Dikti, Nur kini aktif sebagai dosen Agribisnis di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Kepala Pusat Studi Halal Development Center (HDC) dan Dewa Riset Daerah (DRD) Kabupaten Wonosobo.
Nur mempunyai cita-cita untuk mendirikan pesantren berbasis agribisnis, dan menjadi Menteri Sosial Republik Indonesia.