Lewati ke content

Di balik alat personalisasi AI milik Lifebuoy untuk Mengubah Kebiasaan Cuci Tangan

Diterbitkan:

Lifebuoy mengedukasi jutaan anak untuk mencuci tangan secara menyeluruh dengan bantuan alat yang dipersonalisasi dan berkemampuan AI. Lihat bagaimana perubahan perilaku dan perkembangan teknologi telah membentuk kampanye baru dari Lifebuoy.

Anak-anak di ruang kelas mengangkat tangan dan tersenyum ke kamera. Mereka telah mengikuti pelajaran mencuci tangan dari Lifebuoy, belajar cara mencuci tangan dengan sabun.

Lifebuoy, Power Brand Unilever, adalah sabun perlindungan terhadap kuman No.1 di dunia, dijual di lebih dari 50 negara, dan telah berupaya membangun kebiasaan hidup yang lebih bersih dan sehat di seluruh dunia sejak tahun 1894.

Sejauh ini, Lifebuoy telah menjangkau lebih dari satu miliar orang, dan pada tahun 2020, kampanye “H for Handwashing” mulai mengajari anak-anak sejak dini dalam perjalanan belajar mereka bahwa huruf “H” dalam alfabet inggris tidak hanya digunakan untuk “Hat” atau “Horse”, tetapi juga untuk “Handwashing” (mencuci tangan).

Lifebuoy telah memanfaatkan berbagai pendekatan inovatif, seperti bermain dan pembelajaran antar-teman, untuk membuat buku-buku alfabet, permainan papan, alat peraga, dan permainan digital – menjadikan kebersihan tangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum sekolah di semua pasar merek ini. Kini, merek ini tengah meningkatkan elemen digital programnya guna memperluas jangkauannya pada skala yang lebih besar.

Mengacu ke wawasan yang membuktikan bahwa teknologi yang dipersonalisasi dapat memberikan dampak yang berarti pada perubahan perilaku, kampanye terbaru Lifebuoy memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), realitas tertambah (AR), dan guru yang menggemaskan.

Kami berbicara dengan Kepala Merek Global Lifebuoy, Khim Yin Poh, untuk mengetahui lebih lanjut.

Khim Yin Poh, Kepala Merek Global Lifebuoy, tampak sedang duduk di kursi biru. Rambutnya hitam sebahu dan sedang tersenyum.
Khim, tolong ceritakan lebih banyak tentang alat AI Lifebuoy

Alat AI-Teacher Hippo Lifebuoy menciptakan pengalaman edukasi cuci tangan yang dipersonalisasi untuk setiap anak. Guru kuda nil yang menggemaskan ini memanggil anak-anak dengan nama dan program pelatihan cuci tangan dalam warna favorit, makanan favorit mereka, dan konten yang disesuaikan, tergantung lokasi anak.

Anak-anak diberdayakan untuk memilih pengalaman belajar mereka sendiri, mulai dari lagu atau permainan cuci tangan hingga buku mewarnai digital. Dan semua ini tersedia dalam lima bahasa berbeda – Inggris, Hindi, Indonesia, Vietnam, dan Amharik – untuk menjangkau anak-anak di 11 pasar utama Lifebuoy.[a]

Kampanye ini merupakan tonggak sejarah, bukan hanya bagi Lifebuoy, tetapi juga bagi Unilever secara keseluruhan. Ini adalah pertama kalinya kami menggunakan AI untuk membuat alat edukasi yang dipersonalisasi bagi anak-anak, dan pertama kalinya kami mengintegrasikan pengalaman ini ke dalam berbagai bahasa pada skala ini.

Gambar kampanye pemasaran dari Lifebuoy untuk mempromosikan aplikasinya, yaitu AI-Teacher Hippo. Seekor kuda nil yang mengenakan dasi menunjuk ke sebuah diagram. Teksnya berbunyi: “H for Handwashing”, belajarlah dengan guru AI
Wawasan apa saja yang membantu membentuk pendekatan AI yang dipersonalisasi ini?

Banyak penelitian independen menunjukkan bahwa personalisasi secara signifikan meningkatkan minat para pelajar, meningkatkan keterlibatan, dan membantu mendorong perubahan perilaku.

Sebagai contoh, McKinsey baru-baru ini melaporkan peningkatan 10% dalam perilaku yang diinginkan dalam waktu dua hingga empat minggu setelah personalisasi diterapkan pada program pelatihan karyawan.[b]

National Library of Medicine (Perpustakaan Kedokteran Nasional) AS telah menerbitkan sebuah penelitian di mana fitur-fitur yang dipersonalisasi pada pelacak kebugaran digital membantu peserta menggandakan jumlah langkah harian mereka.[c]

Dan sebuah penelitian tentang intervensi diet yang dipersonalisasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kebiasaan diet dengan meningkatkan konsumsi sayur dan buah orang sebesar 3,22 gram per minggu.

Kami melihat potensi penggunaan AI dan AR untuk menjadikan edukasi kebersihan dipersonalisasi dan berdampak pada skala global, dan ini membawa kampanye H for Handwashing kami ke tingkat selanjutnya.

Lifebuoy telah bekerja sama dengan Microsoft dan para mitra digital lainnya untuk menciptakan AI-Teacher Hippo. Apa yang dibawa oleh berbagai mitra ke proses ini?

Kami ingin berkolaborasi dengan para pakar di bidang teknologi, pendidikan, ilmu perilaku, dan penceritaan yang kreatif untuk mewujudkan visi kami.

Microsoft menyediakan fondasi teknis dengan Azure Open Enterprise API, ini membantu kami menghasilkan konten yang dipersonalisasi dan didorong oleh AI dalam berbagai bahasa untuk setiap anak. Aircards menghadirkan kepakaran mereka dalam AI dan AR untuk menciptakan interaksi di dunia nyata, menjadikan edukasi kebersihan lebih menarik bagi anak-anak.

Dr Sandra Matz dari Columbia Business School memberikan saran kepada kami tentang bagaimana personalisasi dapat meningkatkan pembelajaran dan mempertahankan perubahan perilaku, sementara agensi kreatif kami, MullenLowe, membantu kami menggabungkan personalisasi dengan kecintaan anak-anak terhadap hewan, dan ini menambahkan lapisan keterlibatan yang berkesan.

Kami menggabungkan semuanya dengan model perubahan perilaku Lifebuoy yang telah terbukti, membangun alat ini di atas pilar kesadaran, komitmen, penguatan, dan penghargaan untuk menciptakan pengalaman edukasi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga berdasarkan bukti ilmiah.

Bagaimana pendekatan yang dipersonalisasi terhadap edukasi cuci tangan ini memberikan dampak?

Personalisasi adalah sebuah faktor penting. Salah satu pembelajaran terbesar bagi kami adalah betapa luar biasa dampak konten edukasi yang dipersonalisasi dalam mendorong perubahan perilaku.

Hal itu sangat jelas terlihat saat kami menguji alat AI-Teacher Hippo dengan anak-anak dan melihat peningkatan kesadaran mereka sebesar 8x lipat tentang saat-saat kritis mencuci tangan (waktu-waktu di mana anak-anak harus mencuci tangan dengan sabun, seperti sebelum makan atau setelah ke toilet).[d]

Kami menemukan bahwa 28% lebih banyak anak telah menggunakan teknik mencuci tangan yang benar untuk menyasar area-area tempat kuman cenderung bersembunyi. Dan sangat menyenangkan melihat bahwa 100% dari anak-anak yang mengikuti pengujian kami menyatakan keinginan untuk mempelajari lebih lanjut tentang mencuci tangan dengan sabun di sekolah setelah mencoba AI-Teacher Hippo.

Bagaimana ini akan membantu mengembangkan Lifebuoy sebagai sebuah merek?

Kami telah menciptakan sebuah alat yang tidak hanya inovatif, tetapi juga sangat praktis, hemat biaya, dan dapat diskalakan, yang mendorong perubahan perilaku yang signifikan dengan membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan sehat seumur hidup.

Pengintegrasian alat ini ke sekolah-sekolah dan komunitas adalah untuk mencapai tujuan kami menjadikan cuci tangan dengan sabun sebagai bagian yang konsisten dalam rutinitas harian anak-anak.

Konsumen utama Lifebuoy adalah keluarga, dan para orang tua sangat peduli dengan kesehatan anak-anak mereka. Kampanye seperti ini meneguhkan peran Lifebuoy sebagai mitra tepercaya dalam menjaga kesejahteraan keluarga, dan pada gilirannya meningkatkan ekuitas merek. Keluarga tidak hanya melihat Lifebuoy sebagai sebuah produk, tetapi juga sebagai merek yang membuat perbedaan positif dalam kehidupan mereka.

[a]

India, india, Vietnam, Afrika Selatan, Etiopia, Bangladesh, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, UEA, dan Inggris Raya

[d]

Pengujian awal alat AI-Teacher Hippo dengan anak-anak berusia 6–10 tahun di Montfort School, Delhi, yang diselenggarakan oleh para guru sekolah dan fasilitator Bharat Scouts and Guides menunjukkan peningkatan sebesar 8x lipat dalam hal kesadaran anak-anak tentang saat-saat kritis mencuci tangan sebagai hasil dari penggunaan alat ini

[e]

Kompatibel dengan ponsel pintar atau tablet – kamera belakang harus ada


Kembali ke atas