Lewati ke content

Ikhtisar Semester 1 2024

Kami menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan Perseroan

Ilustrasi serum gluta hya baru pecah.
  • Rp. 19.1TrilliunPenjualan BersihPenjualan domestik +4.1% vs H2 2023 atau -5.7% vs H1 2023 didorong oleh penurunan UPG -5.0%
  • 49.7%Margin KotorMeningkat +17 bps vs H2 2023, menurun 14 bps vs H1 2023
  • 16.6%Laba Sebelum PajakMeningkat sebesar +229 bps vs H2 2023, menurun 97 bps vs H1 2023
  • -10.6%Pertumbuhan Laba BersihDidorong oleh penurunan penjualan dan peningkatan investasi pada merek

Underlying sales growth (USG)

Charts require JavaScript to be enabled.

Underlying volume growth (UVG)

Charts require JavaScript to be enabled.

Underlying price growth (UPG)

Charts require JavaScript to be enabled.

Sorotan Keuangan

  • Pendapatan domestik bertumbuh sebesar 4,1% dibandingkan semester II 2023, menurun sebesar 5,7% secara year-on-year terutama dikarenakan Pertumbuhan Harga Dasar (UPG) yang melemah.
  • Marjin Laba Kotor meningkat 17 basis poin dari semester II 2023 menjadi 49,7%, namun menurun 14 basis poin secara year-on-year.
  • Iklan meningkat sebesar 157 basis poin dari 7,6% pada semester I 2023, menjadi 9,1% di semester I 2024.
  • Margin Laba Sebelum Pajak (PBT) meningkat 229 basis poin dibanding semester II 2023 menjadi 16,6%, namun menurun 97 basis poin dibandingkan tahun lalu dikarenakan investasi yang lebih tinggi pada biaya iklan.
Ilustrasi serum deodoran merpati.
Foto profil Benjie Yap.

“Pada paruh pertama 2024 ini kami menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan Perseroan. Kami tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas. Secara bersamaan, kami menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel.”

Benjie Yap: Presiden Direktur, Unilever Indonesia
Kembali ke atas