Lewati ke content

ITB Ahmad Dahlan dan Unilever Indonesia Dorong Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan

Diterbitkan:

Waktu rata-rata membaca: 3 menit

900 peserta komunitas Muhammadiyah di 7 kota berpartisipasi dalam seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan”

Rangkaian kegiatan seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” dengan melibatkan mitra PSIPP dari berbagai provinsi

Jakarta, 29 Desember 2023PT Unilever Indonesia Tbk., terus memperkuat sinergi kemitraan dengan Muhammadiyah melalui kerjasama jangka panjang dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan, termasuk dalam upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan Indonesia. Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2023, Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) ITB Ahmad Dahlan, dengan dukungan Unilever Indonesia, menyelenggarakan kegiatan “Pekan Agama dan Perempuan” pada Desember 2023. Seminar dan pelatihan tersebut berisi edukasi publik terkait isu kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, dan dilaksanakan di 7 kota di Indonesia.

Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, di tahun 2022 terjadi 339.782 kasus kekerasan berbasis gender (KBG), bahkan, perempuan dengan disabilitas mengalami dampak yang lebih panjang dan berat lagi. Lebih jauh, korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak, seringkali tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk bangkit.

Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia, Dr. Yayat Sujatna, S.E., M.Si., menyampaikan, “Oleh karena itu, seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” menggarisbawahi pentingnya menggalang dan mengalokasikan dana zakat untuk para korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak. Semoga sinergi yang kami lakukan bersama Unilever Indonesia ini, memberi faedah dalam rangka ikhtiar kita semua memberdayakan perempuan dalam lingkup yang lebih besar. Harapan kami rangkaian kegiatan ini menambah semangat para perempuan penerima manfaat untuk bisa menjadi lebih berdaya.”

Rangkaian kegiatan seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” dilakukan di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Depok, Semarang, Bandung, dan Surabaya, dengan melibatkan mitra PSIPP dari berbagai provinsi. Mengangkat sejumlah isu penting terkait kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, kegiatan menyasar lebih dari 900 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswi/a, dosen, guru, pelajar, hingga santri dan pengurus pondok pesantren, di lingkungan Muhammadiyah.

Kristy Nelwan, Head of Communication and Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, mengungkapkan, “Isu keadilan gender serta penghapusan diskriminasi dan stigma termasuk kekerasan seksual pada perempuan merupakan salah satu hal yang kami perjuangkan melalui berba­­gai program dan kemitraan, termasuk dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan. Kami yakin program-program seperti ini menjadi sebuah kontribusi penting bagi terwujudnya lingkungan yang adil dan inklusif di Indonesia, tak terkecuali bagi perempuan.”

Ketua Satuan Tugas Pencegahan & Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Adi Musharianto memberikan pandangannya, "Pelatihan seperti ini penting diikuti masyarakat luas untuk menjembatani kesenjangan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dan gender. Banyak yang mengira bahwa kekerasan seksual dan gender artinya sebatas persentuhan organ sensitif yang dilakukan secara paksa atau iseng. Padahal ternyata, definisi kekerasan seksual dan gender itu jauh lebih luas. Lebih dari tindakan, setiap ucapan, penglihatan, bahasa tubuh, perlakuan, narasi teks atau emoticon, over superior, justifikasi, dan lain sebagainya juga merupakan variabel kekerasan seksual dan gender, yang dapat terjadi terhadap laki-laki maupun perempuan.”

Kolaborasi jangka panjang antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan Unilever Indonesia meliputi kewirausahaan, pendidikan dan pembelajaran, serta dukungan bagi perempuan korban kekerasan seksual, incest, maupun KDRT melalui dana zakat untuk perempuan dan anak korban, maupun wakaf uang untuk pemberdayaan ekonomi perempuan tulang punggung keluarga.

“Sejalan dengan tujuan Unilever Indonesia untuk terus bertumbuh bersama Indonesia, kami berharap upaya kemitraan ini dapat terus memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat luas,” tutup Kristy.

Kembali ke atas