Tangerang, 29 April 2021 – PT Unilever Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk tahun berjalan Maret 2021 (tidak diaudit). Meski pertumbuhan penjualan domestik melambat sebesar 7,6% pada tahun berjalan Maret 2021, Perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp10,3 triliun. Kategori makanan menjadi penopang utama pertumbuhan Perseroan dengan mencatat pertumbuhan 3,7%.
Dalam pembandingan dengan periode yang sama tahun lalu, perlu diingat bahwa pembatasan aktivitas masyarakat dikarenakan Covid-19 belum berlangsung pada kuartal I 2020. Pasca liburan tahun baru 2021 kenaikan kasus Covid-19 berdampak pada pemberlakuan kembali pembatasan pergerakan, menyebabkan pertumbuhan pasar industri konsumen masih terus mengalami perlambatan. Namun, Perseroan mencatat laba bersih sebesar 1,7 triliun dan peningkatan marjin laba sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk langkah-langkah penekanan biaya operasional.
Ira Noviarti Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan “Menghadapi pandemi yang berkepanjangan, Perseroan tetap berfokus pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang yang ditentukan oleh tiga prioritas utama kami yaitu ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesejahteraan karyawan, dan berkontribusi pada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah agar Indonesia segera bangkit lebih kuat pasca pandemi.”
Menyikapi penurunan daya beli masyarakat sebagai dampak dari resesi berkepanjangan, Perseroan menempatkan perhatian pada aspek preferensi harga dan ukuran kemasan yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat di masa pandemi seperti misalnya Lifebouy sabun cair kemasan Rp5.000,- (harga rekomendasi) dan Bango kemasan Rp3.000,- (harga rekomendasi). Di samping itu, menjawab kebutuhan konsumen yang terus bergerak dinamis, di kuartal 1 2021 Perseroan juga meluncurkan berbagai inovasi untuk menjawab preferensi kebutuhan konsumen di masa pandemi di antaranya Pepsodent Sensitive Mineral Expert, Zwitsal Hypoallergenic Formulation, dan peluncuran kembali Buavita dengan formulasi baru yang mengandung 100% Vitamin C kebutuhan harian untuk bantu jaga daya tahan tubuh.
Ira menambahkan bahwa dengan pengalaman dan kejelian Perseroan menjawab potensi pertumbuhan konsumen muslim tanah air, Perseroan mendapat kepercayaan dari induk usaha Unilever global untuk menjadi pusat pengembangan produk untuk konsumen muslim melalui Unilever Muslim Centre of Excellence (MCOE) yang diluncurkan baru-baru ini. Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah karena sejalan dengan visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2024. Secara nasional, pemerintah masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada sektor industri halal, khususnya produk makanan, farmasi, kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga. Lewat Unilever MCOE, Perseroan diharapkan mampu menjawab kebutuhan konsumen muslim di Indonesia, dan sekaligus menangkap peluang ekspor ke pasar global.
Perseroan tetap konsisten berkontribusi nyata untuk masyarakat Indonesia melalui berbagai program. Misalnya, menjaga kebersihan 3.000 masjid di penjuru tanah air selama bulan Ramadhan dalam kerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Perseroan yakin bahwa dengan perbaikan kondisi kesehatan secara umum seluruh aspek perekonomian akan berangsur pulih dan kembali bertumbuh ke arah positif.
“Meski masih penuh tantangan, tahun 2021 juga diharapkan menjadi tahun pemulihan. Dengan mengandalkan inovasi yang tepat sasaran memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus beriorientasi pada pertumbuhan jangka panjang, kami optimis bahwa Perseroan dapat mengatasi berbagai tantangan dan siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan ekonomi tiba,” tutup Ira.