Jakarta, 3 Maret 2021 – PT Unilever Indonesia, Tbk. bersama dengan Kabupaten Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. (SBI) hari ini menyelenggarakan diskusi terkait kerja sama untuk fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap. Disaksikan oleh Gubernur Jawa Tengah dan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Unilever Indonesia, Kabupaten Cilacap dan SBI mengukuhkan komitmen untuk melanjutkan MoU yang telah disepakati, yaitu meningkatkan kapasitas pengumpulan dan pengelolaan sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi.
Belum lama berselang, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 – tepat 15 tahun setelah terjadinya insiden longsor dan ledakan di TPA Leuwigajah, Jawa Barat. Momen tersebut mengingatkan kembali akan pentingnya pengelolaan TPA secara sistematis sebagai bagian dari pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan.
Dalam sambutannya, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., Gubernur Jawa Tengah menyatakan, “Pengelolaan sampah masih menjadi permasalahan utama, termasuk di Jawa Tengah, dan ini menjadi pekerjaaan rumah kita bersama. Saat ini banyak wilayah masih menggunakan metode penimbunan atau landfill, dimana lahan yang dibutuhkan sangat luas, proses pengurangan sampahnya lambat, dan berisiko menimbulkan pencemaran lingkungan. Seiring kemajuan teknologi, pengelolaan sampah yang lebih baik dan mampu meminimalisir efek samping sampah dan bahkan menghasilkan output yang bermanfaat secara ekonomi sudah makin berkembang, salah satunya adalah fasilitas RDF Jeruk Legi yang sudah beroperasi dan akan terus ditingkatkan kapasitasnya. Saya senang sekali mendengar hal ini, terutama karena adanya pihak swasta yang turut serta mengambil bagian, khususnya kepada PT Unilever Indonesia Tbk. yang sekarang ikut bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Cilacap untuk bisa mendorong olahan sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi ini menjadi lebih maksimal.”
Diresmikan bulan Juli 2020 lalu, TPA Jeruk Legi adalah TPA pertama di Indonesia yang menghasilkan sumber energi terbarukan dengan teknologi RDF, yaitu teknologi yang mengolah sampah menjadi energi biomassa yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi terbarukan rendah emisi untuk mengggantikan batu bara pada proses pembakaran di pabrik industri semen dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Dr. Ir. Novrizal Tahar, IPM, Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI berkomentar, “Pemerintah secara masif mendorong implementasi teknologi RDF untuk menyelesaikan permasalahan sampah di berbagai wilayah Indonesia. Kami bahkan melihat potensi besar RDF sebagai salah satu cara untuk mencapai kemampuan pengelolaan sampah 100% pada tahun 2025. Tidak hanya tugas pemerintah, kolaborasi yang lebih erat dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya pihak swasta, dapat menjadikan teknologi ini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi sirkular melalui prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan.”
“Sejak November 2020 lalu, kami berkomitmen membantu pemerintah Cilacap untuk meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruk Legi dari semula sebanyak 120 ton/hari di tahun 2020 menjadi lebih dari 200 ton/hari dalam 5 tahun ke depan. Melalui kontribusi yang diwujudkan dalam pengadaan armada pengangkutan sampah, kami akan membantu meningkatkan kapasitas sampah terolah di fasilitas RDF Jeruk Legi dari yang semula hanya melayani Kota Cilacap di tahun 2020, ke kecamatan lain di kabupaten Cilacap meliputi Kroya, Sidareja dan Majenang,” lanjut Nurdiana.
Ir. Lilik Unggul Raharjo, MBA, Direktur Manufaktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk., mengatakan, “Kami memanfatkan bahan bakar alternatif dari sampah yang dihasilkan dari fasilitas pengolahan sampah atau RDF milik Pemerintah Kabupaten Cilacap sebagai langkah nyata PT Solusi Bangun Indonesia membantu untuk menjaga lingkungan agar tetap berkelanjutan serta menciptakan ekonomi sirkular. Kerja sama SBI dengan Unilever Indonesia mencerminkan sinergi yang saling melengkapi. Unilever Indonesia berperan membantu pemerintah Cilacap dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah terolah paska konsumsi sebagai bahan baku RDF, sementara kami berperan dalam memproses sampah tersebut guna menghasilkan RDF berkualitas yang kemudian diserap oleh sejumlah pabrik kami sebagai sumber energi ramah lingkungan.”
Awaluddin Muuri, AP., MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap turut berkomentar bahwa teknologi RDF diibaratkan seperti sebuah mobil yang bisa menambah kecepatan. Saat ini, stok sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi bisa dikatakan belum maksimal. Dengan adanya kerja sama antara pihaknya, Unilever Indonesia dan SBI, beliau percaya pengumpulan sampah akan menjadi lebih masif sehingga kapasitas mesin RDF juga nantinya akan dapat lebih ditingkatkan.
Di penghujung acara, Nurdiana menyampaikan harapannya, “Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi pihak swasta lain untuk turut mendorong supply dan demand yang akhirnya mampu mendukung laju penerapan RDF sebagai tonggak baru pengelolaan sampah di Indonesia. Kami percaya seluruh pihak memiliki andil untuk membuat perubahan, untuk itu, #MariBerbagiPeran Sayangi Bumi.”