Lewati ke content

Tips Menyambut Aktivitas Tatap Muka

Diterbitkan:

Saat ini, aktivitas di kantor dan sekolah sudah mulai dilakukan secara tatap muka. Hal ini karena status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau biasa disebut PPKM Jabodetabek berada di level 1 yang artinya perusahaan diperbolehkan untuk menerapkan bekerja dari kantor dengan kapasitas 100 persen.

Ketentuan dapat melakukan aktivitas di luar wajib melakukan booster terlebih dahulu untuk usia 18 tahun ke atas, hal ini berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan virus Covid-19. Situasi ini dapat dikatakan sebagai masa endemi yang berarti penyakitnya masih ada, namun sudah tidak lagi mewabah, dengan kata lain sedang berada pada berakhirnya masa pandemi. (Sumber Kemenko PMK). Dalam menghadapi situasi ini perilaku kebersihan akan memainkan peran utama dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penularan virus.

Selain virus Covid-19, terdapat beberapa virus maupun bakteri yang harus kita waspadai sebab dapat menginfeksi tubuh dan menyebabkan penyakit, contohnya penyakit menular infeksi saluran pernapasan (pilek dan flu), infeksi usus (keracunan makanan, norovirus atau muntah), infeksi kulit dan mata yang disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus. Beragam virus dan bakteri tersebut merupakan infeksi yang terjadi melalui serangkaian peristiwa atau biasa disebut rantai infeksi.

Dalam penularannya, rantai infeksi memiliki 5 rangkaian yang apabila satu rangkaian diputus atau dihilangkan maka penularan infeksi dapat dicegah:

chart the chain of infection

1. Sumber Patogen

Merupakan tempat agen infeksi (mikroorganisme) dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak hingga siap ditularkan ke manusia lainnya. Biasanya sumber infeksi ini terdapat pada manusia, hewan peliharaan, makanan dan air yang terkontaminasi.

2. route/Pintu keluar

Exit route/pintu keluar merupakan tempat mikroorganisme meninggalkan zonanya melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan cairan dari makanan.

3. Cara Penularannya

  • Kontak, terdiri dari kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung merupakan penularan yang menyentuh permukaan sedangkan kontak tidak langsung merupakan penularan yang memerlukan “perantara.”
  • Droplet
  • Penularan mikroorganisme melalui batuk, bersin, berbicara dan saat melakukan tindakan khusus.
  • Airbone (udara)
    Penularan terjadi ketika menghirup udara yang mengandung mikroorganisme patogen.

4. Bagaimana Memasuki Tubuh

Mikroorganisme memasuki tubuh yang rentan melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan kelamin atau melalui kulit yang terbuka/terluka.

5. Orang yang terinfeksi

Seseorang dengan kekebalan tubuh yang menurun sehingga tidak mampu melawan agen infeksi.

Melihat beberapa penjelasan diatas penyebaran infeksi ini dapat dihentikan dengan memutus rantai infeksi dengan memfokuskan perilaku kebersihan sesuai dengan waktu dan tempat untuk mengurangi risiko terpapar virus maupun bakteri berbahaya. Lantas bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk memutus rantai infeksi tersebut?

Hal-hal yang harus diperhatikan kebersihannya saat beraktivitas di luar ruangan, yakni:

  1. Persiapan aktivitas
    Persiapan aktivitas merupakan kegiatan untuk mempersiapkan diri terhadap perlengkapan yang harus dibawa sebagai upaya pencegahan terhadap virus ini. Adapun perlengkapannya adalah masker, handsanitizer, dan membawa bekal makan & minum agar asupan yang kita konsumsi lebih higienis.
  2. Upaya menjaga diri
    Sebagai upaya untuk menjaga diri dari paparan virus Covid-19 dapat melakukan tindakan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, tidak menyentuh atau meminjam barang orang lain, dan selalu memiliki kesadaran untuk mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun atau handsanitizer sebelum makan, setelah batuk/bersin, dan setelah menggunakan toilet.
  3. Ketika sampai di rumah
    Upaya yang dapat dilakukan usai melakukan aktivitas dan pulang ke rumah diantaranya: segera mandi, peralatan dan pakaian segera dicuci, dan membuang masker sekali pakai.

Di masa peralihan ini, kita disarankan untuk membawa bekal dan alat makan sendiri. Tempat bekal berbahan plastik paling banyak digunakan karena bahannya yang ringan dan anti pecah. Setelah dibawa seharian ke kantor atau sekolah, tempat bekal menjadi kurang higienis bahkan menimbulkan bau tidak sedap. Apabila dibiarkan terlalu lama dapat membuat kotoran dan bakteri bersarang sehingga bisa menjadi sumber penyakit. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk membersihkannya?

  1. Segera cuci tempat bekal
    Segera cuci tempat bekal menggunakan sabun pencuci piring antibakteri yang mampu membersihkan semua bekas lemak pada tempat bekal dan peralatan makan juga membunuh bakteri. Apabila masih terdapat minyak yang menempel, Anda dapat merendam tempat bekal dalam air hangat yang telah diberi sabun pencuci piring untuk beberapa saat, kemudian dicuci hingga bersih.
  2. Keringkan tempat bekal
    Setelah dicuci, segera keringkan tempat bekal Anda. Keringkan menggunakan lap bersih atau tisu dapur.
  3. Penyimpanan
    Simpan tempat bekal Anda di tempat kering dan tidak lembab.

Selalu ingat untuk menerapkan perilaku kebersihan sesuai langkah-langkah di atas dan menjaga jarak saat melakukan aktivitas di luar rumah. Yuk, siapkan yang terbaik untuk diri sendiri dan keluarga di rumah, sebab kesehatan itu mahal harganya.

Sumber:

  1. Developing household hygiene to meet 21st century needs: A collaborative industry/academia report on cleaning and disinfection in homes & Analysis of European consumers’ hygiene beliefs and behaviour in 2020 - By A.I.S.E. (International Association for soaps, detergents and maintenance products) & IFH (International Scientific Forum on Home Hygiene)
  2. Too clean or not too clean? The Case for Targeted Hygiene in the Home and Everyday Life - Royal Society for Public Health
  3. The photo icon in Figure 1 from free canva elements
Kembali ke atas