Lewati ke content

Membedah Kebaikan Teh Bersama Jakarta Food Editors Club 2019

Diterbitkan:

Waktu rata-rata membaca: 3 menit

Jakarta Food Editors Club, bentuk komitmen Unilever Indonesia sosialisasikan tren dan edukasi masyarakat seputar kesehatan dan gizi

Setiap cangkir teh yang kita minum memiliki perbedaan baik dari segi warna maupun rasa. Perbedaan dari berbagai macam warna dan rasa teh bergantung kepada variasi dari tanaman teh yang digunakan, lokasi dimana teh tesebut ditanam, metode yang digunakan saat memproses, dan cara menyeduh teh.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan teh adalah daun dari tanaman Camellia sinensis. Pada umumnya, ada dua varian utama dari tanaman Camellia sinesnis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var. Sinensis. Keduanya memiliki perbedaan dari segi warna dan rasa.

Varian Assamica merupakan tanaman yang pada umumnya ditanam pada tempattempat beriklim tropis. 80% tumbuhan teh yang ditanam pada tempat beriklim tropis seperti Indonesia, India, Kenya, dan Sri Lanka adalah Assamica Jat. Karena tumbuh di iklim tropis, Assamica Jat memiliki permukaan daun yang lebar. Dari segi warna, Assamica Jatmemiliki warna yang gelap ketika diseduh. Assamica Jat juga memiliki rasa yang malty dan grassy.

Varian Sinensis, pada umumnya diproduksi di Jepang, Tiongkok, Korea, dan Taiwan. Varian Sinensis memiliki daun yang lebih kecil karena tumbuh di iklim yang lebih dingin dibandingkan dengan Assamica Jet. Berbeda dengan varian Assamica, varian Sinensis memiliki warna yang lebih ringan, memiliki rasa yang lebih manis, serta memiliki aroma yang lebih harum.

Selain dari iklim dan variasi dari tanaman teh yang ditanam, proses pengolahan juga memberikan pengaruh terhadap jenis teh yang akan digunakan untuk menyeduh. Secara umum ada 4 jenis teh yang biasa kita temui: teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Masing masing memiliki proses pengolahan yang berbeda.

Teh putih merupakan jenis teh yang berasal dari pucuk daun teh. Teh putih tidak mengalami pemrosesan dan langsung dikeringkan. Teh putih memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, sehingga khasiat ini juga dapat berpengaruh pada peningkatan sistem kekebalan tubuh. Teh putih diolah menjadi minuman berwarna kuning dan rasanya lebih lembut dari teh biasa. Lembar Fakta Lembar Fakta Lembar Fakta Lembar Fakta

Teh Hijau diproses dari daun teh yang sama dengan teh hitam, namun tanpa melalui proses yang lebih panjang. Setelah dipetik, daun teh langsung diolah dengan cara dipanggang, digulung dan kemudian dikeringkan. Warna hijau muda dan aroma yang menyegarkan menjadi ciri khas utamanya.

Dibandingkan dengan teh hitam dan teh hijau, teh oolong merupakan jenis teh yang paling sulit untuk diproses, walaupun hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari. Dipengaruhi oleh proses pengolahan dan penggulungan yang berbeda, Teh Oolong memberikan aroma tajam yang khas. Setelah diseduh dengan baik, Teh Oolong pada awalnya akan terasa pahit, tetapi kemudian akan meninggalkan sedikit rasa manis setelah diminum.

Teh Hitam merupakan jenis teh yang paling sering kita temui. Teh celup yang biasa kita seduh dan es teh manis yang menjadi teman makan siang kita termasuk ke dalam teh jenis ini. Teh hitam melalui proses pengolahan yang mirip dengan the oolong melalui pelayuan, penggulungan, oksidasi, pengeringan hanya saja dengan jagka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan the oolong. Karena teh hitam adalah jenis teh yang diproses paling lama. Oleh karena itu, teh jenis ini memiliki aroma dan rasa yang paling kuat dibandingkan dengan jenis teh lainnya.

Kembali ke atas