
Jakarta, 4 April 2018 – Vaseline, merek perawatan kulit produksi PT Unilever Indonesia Tbk. mengumumkan bahwa Indonesia telah menjadi bagian dari misi global untuk memperbaiki kulit dan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan di seluruh dunia melalui penyelenggaraan perdana “Vaseline Healing Project” yang telah sukses digelar di Kabupaten Bangkalan, Madura bulan Januari lalu. Sebagai lanjutannya, program ini akan kembali dilaksanakan di Desa Batukarang, Kabupaten Karo, Sumatera Utara bulan April mendatang; dimana Vaseline akan menyebarluaskan edukasi tentang kesehatan kulit dan membantu memperbaiki kondisi kulit para pengungsi erupsi Gunung Sinabung di desa tersebut.
Ira Noviarti selaku Personal Care Director, PT Unilever Indonesia Tbk. menuturkan, “Vaseline memiliki sebuah brand purpose yang jelas, yaitu menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli kepada kesehatan kulit dan percaya bahwa kulit yang sehat dapat dimiliki oleh semua orang – tanpa terkecuali. Sementara, bagi orang-orang yang tinggal di daerah krisis, bencana atau terdampak kemiskinan, gangguan kulit yang paling sederhana dan sebenarnya dapat dicegah ternyata masih sering mereka derita, dan hal ini telah menyulitkan mereka dalam menjalani keseharian mereka, baik itu untuk bekerja, bersekolah, ataupun mengurus rumah tangga.”
“Oleh karena itu, Vaseline menggelar program ‘Vaseline Healing Project’ sebagai upaya untuk memberikan perawatan dermatologis pada orang-orang tersebut. Secara global, program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi kulit 5 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2020, sebagai bagian dari komitmen Unilever Sustainable Living Plan. Bekerjasama dengan mitra global kami, yaitu Direct Relief – organisasi global yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kehidupan orang-orang yang terdampak kemiskinan dan situasi darurat – Vaseline memanfaatkan skala dan keahliannya dalam menjaga kulit sehat selama lebih dari 140 tahun untuk membantu memperbaiki masalah kulit mereka, sehingga kualitas hidup merekapun menjadi lebih baik,” terang Ira.
Program ini diawali tahun 2015 berkat pengalaman dua orang ahli dermatologi Dr. Grace Bandow dan Dr. Samer Jaber saat mereka melakukan misi kemanusiaan ke Yordania. Mereka menemukan bahwa ternyata Vaseline Repairing Jelly adalah salah satu prioritas tertinggi yang dibutuhkan tenaga kesehatan untuk mengobati orang-orang yang menderita masalah kulit di kamp-kamp pengungsian. Sejak itu, Vaseline dan Direct Relief secara kontinyu menyelenggarakan “Vaseline Healing Project” dengan menyediakan Vaseline Repairing Jelly dan obat-obatan lainnya kepada orang-orang di daerah miskin atau terkena krisis dan bencana di seluruh belahan dunia.
Program ini terdiri dari tiga pilar utama, Pertama: menyumbangkan lebih dari 1 juta produk Vaseline Repairing Jelly melalui klinik dan rumah sakit jaringan mitra Direct Relief di seluruh dunia, Kedua: memberikan pelatihan mengenai kesehatan kulit bagi tenaga kesehatan, dan Ketiga: melaksanakan misi untuk memperbaiki kondisi kulit masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Bulan Januari lalu, Vaseline Healing Project secara perdana telah digelar di Indonesia, yaitu di Kabupaten Bangkalan, Madura. Wilayah ini dipilih berdasarkan fakta bahwa penyakit kulit masih menjadi salah satu masalah kesehatan paling utama di Bangkalan. Sementara saat ini, masyarakat masih sulit mendapatkan pelayanan dari pusat kesehatan seperti Puskesmas karena lokasi yang jauh dan jumlah tenaga kesehatan kompeten yang terbatas. Dalam penyelenggaraan program di Bangkalan, Vaseline dan Direct Relief bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebagai rumah sakit pelayanan, pendidikan dan penelitian yang memiliki jaringan tenaga kesehatan yang kuat.
dr. Irmadita Citrashanty, SpKK selaku Spesialis Kulit dan Kelamin dan Ketua Tim Pelaksana “Vaseline Healing Project” di Bangkalan mengatakan, “Tingginya angka penyakit kulit di Bangkalan antara lain disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti kurangnya sumber air bersih, ventilasi rumah yang kurang memadai, serta pencahayaan dan kelembapan rumah yang kurang memenuhi syarat. Selain itu, masih terdapat stigma yang cukup kuat di tengah masyarakat Bangkalan tentang penderita penyakit kulit sehingga mereka cenderung dikucilkan dari masyakarat. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.”
Sebagai langkah awal, telah diberikan sebuah Training of Trainers mengenai kesehatan kulit oleh 12 dokter spesialis kulit dan kelamin kepada 14 residen kulit dan kelamin, 9 dokter umum, dan 6 tenaga kesehatan lain yang berasal dari Surabaya maupun Bangkalan. “Sesi pelatihan menjadi salah satu inti terpenting dalam program ini karena di kemudian hari bekal pengetahuan yang diberikan akan menjadikan para pesertanya berkompeten untuk membantu mencegah dan memperbaiki masalah kulit masyarakat yang lebih luas,” jelas Ira.
Setelah pelatihan, misi untuk memperbaiki kondisi kulit masyarakat akhirnya dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2018 bertempat di Desa Tambak Pocok, Bangkalan. Setiap pasien mendapatkan pengetahuan yang memadai mengenai kesehatan kulit dan kesempatan untuk berkonsultasi dengan dokter umum ataupun dokter spesialis penyakit kulit untuk memperbaiki kondisi kulit mereka. Pada hari itu sebanyak 154 orang telah menerima berbagai manfaat dari program ini. Selain itu, telah dibagikan pula paket berupa Vaseline Repairing Jelly dan obat-obatan lainnya yang bisa dipergunakan untuk tetap memelihara dan memperbaiki kondisi kulit masyarakat Bangkalan.
Melanjutkan keberhasilan program ini, bulan April mendatang Vaseline dan Direct Relief akan bekerjasama dengan HeartIndo untuk menggelar “Vaseline Healing Project” edisi kedua di wilayah Desa Batukarang yang terletak ±25 km dari Gunung Sinabung. HeartIndo adalah sebuah NGO yang bertujuan menjadikan Indonesia khususnya Sumatera menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. Bersama Unilever Indonesia sebagai salah satu mitra utama, HeartIndo telah memiliki jam terbang yang tinggi dalam menjalankan berbagai program sosial di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, maupun teknis.
Mengenai alasan pemilihan wilayah target, dr. Apsari Diana Kusumastuti, MARS selaku pendiri HeartIndo dan Ketua Tim Panitia Vaseline Healing Project di Desa Batukarang menerangkan, “Desa Batukarang adalah desa dengan jumlah kepadatan penduduk tertinggi yang terkena dampak cukup berat dari bencana erupsi Gunung Sinabung. Hingga saat ini, bantuan yang diterima masyarakat masih sangat minim dalam meringankan beban warga, dan mereka juga tidak memiliki sumber air bersih dari PDAM sejak 2010 atau sejak erupsi pertama kali terjadi.”
“Bencana alam ini telah mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas, diare, dan beragam masalah kesehatan kulit yang tentunya makin memperburuk produktivitas dan kualitas hidup masyarakat setempat. Untuk mengatasi masalah kulit, saat ini warga Desa Batukarang hanya bisa mengandalkan tiga orang bidan desa yang bertugas disana karena bagi mereka biaya perjalanan menuju Puskesmas menggunakan transportasi umum dinilai cukup mahal. Oleh karena itu, saya percaya program ini akan sangat diterima dengan baik dan membawa dampak yang sangat positif bagi para warga,” ungkap dr. Apsari.
Nantinya, program ini akan menyasar 200 warga Desa Batukarang, dan seperti program sebelumnya, kegiatan yang dilaksanakan tetap akan berfokus pada edukasi dan sosialisasi tentang kesehatan kulit kepada para warga dan petugas kesehatan setempat, konsultasi dan layanan untuk memperbaiki masalah kulit warga, serta pemberian donasi berupa produk Vaseline Repairing Jelly dan obat-obatan lainnya.
“Kami berharap program ‘Vaseline Healing Project’ dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk menikmati hidup yang lebih berkualitas dengan kulit yang sehat. Tak kalah pentingnya, semoga program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsultasikan kondisi kulit mereka kepada para ahli sehingga permasalahan kulit mereka dapat diperbaiki sebelum menjadi masalah yang lebih serius,’’ tutup Ira.
Meisya Siregar Ajak Masyarakat Untuk Dukung Aksi Peduli Sesama Melalui Program “Vaseline Healing Project”
Kulit sehat dan terawat tentunya menjadi dambaan setiap orang. Namun, masih banyak orang-orang yang belum dapat menikmati kondisi ideal tersebut karena berbagai keterbatasan. Contohnya mereka yang tinggal di daerah krisis, bencana atau terdampak kemiskinan, gangguan kulit yang paling sederhana sekalipun masih menjadi masalah besar yang menghambat mereka untuk hidup nyaman dan produktif.
Hal inilah yang menjadi perhatian Meisya Siregar, seorang selebrita sekaligus ibu yang ternyata aktif terlibat di beberapa kegiatan kemanusiaan. Ia menuturkan, “Sebagai seorang ibu, kesehatan keluarga adalah nomor satu. Semua ibu pasti mengkhawatirkan kesehatan anak mereka, dan berharap bisa memberikan yang terbaik untuk mewujudkannya. Namun bagi para ibu yang tinggal di daerah krisis, bencana maupun terdampak kemiskinan, hal ini masih menjadi sesuatu yang berada di luar jangkauan mereka, termasuk untuk memeriksakan kesehatan kulit buah hati tercinta.”
“Kondisi ini tentunya tidak bisa disepelekan karena pastinya menjadi beban tersendiri bagi para ibu. Di tengah tempat tinggal yang padat penduduk dan lingkungan yang kurang higienis, mereka pasti merasa sangat khawatir tentang masalah kulit yang diderita keluarganya, karena masalah yang paling sederhana sekalipun akan berubah menjadi kondisi yang serius apabila tidak dicegah atau ditangani dengan baik,” sambung Meisya.
Oleh karena itu, Meisya sangat menghargai bantuan yang diberikan melalui program ‘Vaseline Healing Project’, yang bertujuan membantu memperbaiki kondisi kulit masyarakat yang membutuhkan sehingga mereka bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas. Bagi Meisya, program yang secara perdana telah digelar di Indonesia bulan Januari lalu ini menjadi begitu berkesan karena telah membantu para ibu untuk lebih memelihara kondisi kesehatan kulit anak dan keluarga. Apalagi, mereka juga dibekali pengetahuan mengenai cara memelihara kondisi kulit sehingga bisa menerapkannya di dalam keluarga dalam jangka panjang.
Dukungan Meisya menjadi semakin kuat karena program ini dalam waktu dekat akan dilaksanakan di Desa Batukarang, Kabupaten Karo, Sumatera Utara untuk mengedukasi dan membantu memperbaiki kondisi kulit para pengungsi erupsi Gunung Sinabung di desa tersebut.
“Sumatera Utara merupakan tanah leluhur saya. Oleh karena itu, saya merasa sangat prihatin karena bencana ini jelas berdampak besar pada kehidupan dan penghidupan saudara-saudari saya disana. Saya dengar bahwa kebanyakan penduduk di sana bermatapencaharian sebagai petani, dan bencana ini telah menyebabkan keterpurukan ekonomi karena sebagian wilayah di sana ditutupi debu vulkanik sehingga tanaman milik masyarakat menjadi rusak. Selain itu, masalah kesehatan juga seakan tak berhenti muncul akibat bencana yang berkepanjangan ini – termasuk masalah kesehatan kulit.”


“Saya sendiri telah terlibat dalam kegiatan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban para pengungsi erupsi Gunung Sinabung beberapa tahun silam. Meski belum bisa berbuat banyak, saya terus mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk menunjukkan solidaritas dalam membantu meringankan beban mereka, termasuk melalui program ‘Vaseline Healing Project’ ini,” ujar Meisya.
Selain memberikan bantuan berupa pelatihan tentang kesehatan kulit kepada para warga dan petugas kesehatan setempat serta konsultasi dan layanan untuk memperbaiki masalah kulit warga, program ini juga mendonasikan paket berupa Vaseline Repairing Jelly dan obat-obatan lainnya yang bisa dipergunakan untuk tetap memelihara dan memperbaiki kondisi kulit mereka.
Meisya sangat senang bahwa para pengungsi erupsi Gunung Sinabung dapat ikut menikmati berbagai manfaat yang diberikan Vaseline Repairing Jelly karena selama ini ia juga sangat mengandalkan produk ini untuk memperbaiki masalah kulit keluarganya, terutama untuk melembapkan dan memperbaiki kondisi kulit ekstra kering yang kerap mereka alami.
Berkaitan dengan manfaat dari Vaseline Repairing Jelly, dr. Irmadita Citrashanty, SpKK selaku Spesialis Kulit dan Kelamin berkomentar, “Menurut saya, kandungan petrolatum pada produk ini nantinya akan sangat berguna untuk memperbaiki kondisi kulit para pengungsi di Desa Batukarang, seperti melembapkan kulit yang ekstra kering, mempercepat penyembuhan luka, dan lainnya. Selain itu, perlu kita sadari bahwa di tengah himpitan masalah yang mereka hadapi, stress adalah sesuatu yang sering mereka alami, dan kondisi ini dapat memicu masalah kulit seperti eksim. Kandungan petrolatum mampu memperbaiki dan meminimalisir kekambuhan masalah eksim ini.”
dr. Irmadita kemudian menerangkan bahwa proses penyembuhan kulit yang baik pada prinsipnya adalah membuat suasana yang lembab pada kulit. Vaseline Repairing Jelly dapat berfungsi dengan baik karena kandungan petrolatum di dalamnya dapat menutup permukaan kulit dari air dan udara, sehingga membantu kulit untuk memperbaiki kekeringannya. Selain itu, Vaseline Repairing Jelly juga dapat mengurangi penguapan air dari permukaan kulit sehingga memudahkan lapisan epidermis kulit untuk berfungsi secara normal.
“Saya percaya program ‘Vaseline Healing Project’ akan membawa dampak positif yang signifikan pada orang-orang yang membutuhkan. Saya akan terus mendukung program dimanapun nantinya akan diadakan, karena manfaatnya akan secara kontinyu dirasakan oleh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia,” tutup Meisya.