
Tangerang, 24 Oktober 2018 – Setelah memperpanjang cuti melahirkan untuk pegawai perempuan menjadi 4 bulan, Unilever kini memperpanjang cuti bagi pegawai pria yang istrinya melahirkan (paternity leave) dari 5 hari menjadi 3 minggu. Hal ini merupakan bentuk komitmen besar Unilever yang termaktub dalam Unilever Sustainable Living Plan (USLP), yakni untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan (wellbeing) satu miliar orang di seluruh dunia, termasuk pegawai Unilever sendiri.
Willy Saelan, Direktur Human Resources PT Unilever Indonesia Tbk menyampaikan, “Salah satu aspek wellbeing yang sangat penting bagi pegawai adalah membangun keluarga yang sehat dan bahagia. Untuk membantu pegawai dalam hal ini, Unilever memiliki banyak fasilitas, antara lain MAPS (Maternity and Paternity Support Platform), fasilitas pengobatan yang komprehensif bagi pegawai, suami/istri, dan anak-anaknya, serta cuti melahirkan untuk pegawai perempuan dan pegawai pria yang istrinya melahirkan.”
Selaras dengan budaya inklusif di Unilever, Unilever meyakini bahwa ayah dan ibu memiliki peran yang sama pentingnya dalam proses tumbuh kembang anak, dari sejak anak tersebut lahir. Riset mengindikasikan bahwa ada keterkaitan antara paternity leave yang diambil oleh pekerja laki-laki dengan perkembangan anak. Anak akan merasakan manfaat dari kedekatannya dengan ayah di usia dini, dan akan tumbuh dengan lebih baik secara fisik, mental maupun emosional. Ayah yang terlibat lebih banyak dengan anaknya cenderung lebih bahagia dan merasakan kepuasan yang lebih tinggi dalam kehidupan pribadi dan profesionalnya. Sedangkan sang ibu akan menikmati wellbeing yang lebih baik dan memiliki prospek karir yang lebih cerah.
“Harapannya, perpanjangan paternity leave ini dapat meningkatkan wellbeing pegawai Unilever beserta keluarganya.” tutup Willy.