Lewati ke content

Transformasi Portofolio dan Pengembangan Kapabilitas: Dua Kunci Pertumbuhan Unilever Indonesia

Diterbitkan:

Waktu rata-rata membaca: 2 menit

Makassar, 27 September 2018 - PT Unilever Indonesia, Tbk (“Persero”) hari ini melakukan Paparan Publik bertempat Hotel Claro, Makassar dalam Investor Summit 2018 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain menyampaikan informasi mengenai kinerja Perseroan pada kuartal kedua 2018, Perseroan kembali mengukuhkan komitmennya untuk terus tumbuh secara berkelanjutan dan bertanggung jawab di Indonesia.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso menyampaikan, “Di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan, Perseroan tetap optimis untuk bisa terus mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan dan bertanggungjawab di Indonesia. Pada kuartal kedua 2018, kami mencatat penjualan bersih sebesar Rp 21 Triliun (dua puluh satu triliun rupiah). Perseroan juga mencatat laju pertumbuhan majemuk yang baik selama 10 tahun terakhir, sejak 2007, yakni sebesar 12,6%. Hal ini kami capai berkat penerapan model bisnis ‘4G’, atau pertumbuhan yang konsisten, kompetitif, menguntungkan dan berkelanjutan (consistent growth, competitive growth, profitable growth dan sustainable growth)”.

Untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia, selain model bisnis ‘4G’, Perseroan juga befokus pada dua hal utama, yaitu transformasi portofolio dan pengembangan kapabilitas yang memadai untuk siap menghadapi masa yang akan datang. “Dua hal ini merupakan strategi kami untuk bisa mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan.” Sancoyo menambahkan.

Dalam hal transformasi portofolio, Perseroan melakukan beberapa langkah, di antaranya; pertama, melakukan pembaharuan pada produk-produk inti Perseroan. Kedua, Perseroan juga melakukan berbagai inovasi untuk menjangkau kebutuhan konsumen dan segmentasi pasar yang berbeda, diantaranya: peluncuran sabun Korea Glow untuk menjangkau para pecinta Korea di Indonesia juga peluncuran Cornetto Rp 5,000,- dengan harga yang lebih terjangkau. Terakhir, Perseroan juga memasuki kategori baru yang belum dimiliki sebelumnya dengan menghadirkan sambal Jawara yang resmi diluncurkan pada bulan September ini.

Dalam hal mempersiapkan kapabilitas yang memadai untuk masa yang akan datang, Perseroan meluncurkan prakarsa-prakarsa di setiap rantai bisnis Perseroan, seperti prakarsa Connected for Growth (C4G) untuk menghadapi kompleksitas tantangan saat ini.

Selain strategi bisnis untuk memenangkan pasar, Perseroan juga terus melakukan upaya praktik bisnis yang bertanggung jawab melalui berbagai inisiatif terkait edukasi, pengembangan komunitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnis Perseroan. Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Unilever yang dinamakan Unilever Sustainable Living Plan (USLP), sebuah startegi untuk terus meningkatkan bisnisnya seraya mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dan meningkatkan manfaat sosial yang positif bagi masyarakat.

“Melalui dua fokus strategi kami dan berbagai program kemasyarakatan dan lingkungan yang kami jalankan, kami sangat optimis untuk terus bisa mempertahankan pertumbuhan kami secara jangka panjang dan bertanggung jawab di Indonesia” tutup Sancoyo.


Kembali ke atas