Lewati ke content

Blue Band Master Oleh-Oleh 2016 Hadirkan Tiga Kreasi Oleh-Oleh Terbaik di Indonesia

Diterbitkan:

Waktu rata-rata membaca: 5 menit

Master Oleh Oleh Talkshow

Jakarta, 14 Desember 2016 – Diluncurkan pertama kali pada September 2016, kompetisi Blue Band Master Oleh-Oleh sebagai sebuah ajang menciptakan ragam kreasi oleh-oleh khas nusantara bagi para pelaku industri bakery dan pastry dari Sabang hingga Merauke, berhasil menarik perhatian ribuan peserta dan ratusan ribu dukungan masyarakat Indonesia. Unilever Food Solution (UFS) sangat mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat, dan kini dengan bangga mengumumkan tiga pemenang kreasi oleh-oleh terbaik versi Blue Band Master yang akan menjadi simbol kebanggaan baru bagi kekayaan kuliner oleh-oleh khas nusantara.

Pemenang pertama adalah Bagelen Bekatul kreasi Toko Super Roti dari propinsi Jawa Tengah, pemenang kedua adalah Cake Salak Kilo kreasi Toko Cake Salak Kilo dari propinsi Kalimantan Timur, dan pemenang ketiga ialah Nutsafir Cookies kreasi oleh Toko Nutsafir Cookies dari propinsi Nusa Tenggara Barat.

Thomas Agus Pamudji selaku Managing Director Unilever Food Solution PT Unilever Indonesia Tbk menyatakan, “Kompetisi ini merupakan salah satu bentuk nyata tujuan bisnis Unilever yang tertuang dalam Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk memberikan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya para pelaku industri bakery dan pastry. Dalam kurun waktu dua bulan sejak diluncurkan, sebanyak 3.667 pelaku industri bakery dan pastry telah berpartisipasi dalam kompetisi Blue Band Master Oleh-Oleh melalui website www.masteroleholeh.com."

"Animo seluruh masyarakat Indonesia dalam memberikan dukungan pun cukup besar, tampak dari terkumpulnya lebih dari 160 ribu dukungan melalui website dan SMS yang dibuka sepanjang 1 September – 31 Oktober 2016. Proses penjurian yang panjang pun telah dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap validasi, tahap penjurian tingkat propinsi, hingga tahap penjurian tingkat nasional hingga akhirnya terpilihlah tiga pemenang utama Kompetisi Blue Band Master Oleh-Oleh.”

Vita Datau selaku Ketua Tim Percepatan Kuliner dan Belanja, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menjelaskan,“Inisiatif ini merupakan apresiasi bagi industri pariwisata di Indonesia dan saya sangat kagum melihat antusiasme masyarakat yang tinggi. Fakta bahwa 3 dari 4 orang Indonesia memilih produk makanan atau kue sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabatnya membuktikan potensi besar dari industri oleh-oleh bagi pariwisata Indonesia.

Master Oleh Oleh Narasumber Pemenang
Master Oleh Oleh Corner

"Seperti halnya dua sisi koin, komoditas oleh-oleh tidak hanya menguntungkan pelaku industry bakery dan pastry saja, tetapi juga berkontribusi bagi sektor pariwisata dan perekonomian Indonesia. Saat ini, sektor pariwisata Indonesia telah berkontribusi sekitar 4% dari total perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan akan terus meningkat. Secara tidak langsung ekonomi masyarakat Indonesia yang terus merangkak naik dapat turut mendorong kemampuan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata dan berbelanja oleh-oleh khas nusantara ,” pungkas

Chef Rahmat Kusnedi selaku Pastry Chef dan President of Indonesia Pastry Alliance menyampaikan, “Saya sangat terkesan saat mengetahui ada 3.667 kreasi oleh-oleh ikut dalam kompetisi dan lebih kagum lagi;saat melihat dan merasakan sendiri oleh-oleh buatan para peserta. Mayoritas oleh-oleh yang berpartisipasi berupa cake, cookies, roti, dan bolen."

"Banyak dari mereka yang menggabungkan sisi tradisional Indonesia tapi dikemas dengan sangat kreatif sehingga menarik, seperti Bolu Batik Besurek Raflesia dari Bengkulu yang memadukan Bunga Raflesia dan Batik Besurek ciri khas Bengkulu yang kaya warna. Semoga semakin banyak pelaku industri pastry dan bakery yang bermunculan dengan membawa identitas nusantara dan bangga akan dengan hal tersebut,”

Penjurian tingkat nasional Blue Band Master Oleh-Oleh diadakan sepanjang 23-29 November 2016 di Jakarta, dimana dewan juri pada final penjurian terdiri dari Chef Rahmat Kusnedi yang sekaligus menjadi ketua dewan juri, seorang pastry chef yang telah menggeluti dunia baking di Indonesia selama 20 tahun; Ibu Oneng Setya Harini, Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia; dan Ade Perucha Hutagaol yang lebih dikenal sebagai Trinity, seorang traveler dan penulis buku seri ‘The Naked Traveler’ yang telah berkelana hampir ke seluruh propinsi di Indonesia dan 73 negara di dunia.

Chef Rahmat menyatakan, “Ada tiga kriteria utama dalam penjurian, yaitu rasa, rupa, dan keunikan. Kalau rasanya tidak enak tentu tidak bisa menang karena rendah nilai jualnya. Sementara untuk rupa, kami menilai oleh-oleh dari tampilannya, daya tahan, dan kemasannya. Oleh-oleh yang bagus harus bisa dikemas dengan baik dan aman meskipun dikirim melalui jasa kurir. Lalu yang tidak boleh ketinggalan, oleh-oleh harus unik, mencerminkan keistimewaan daerah asalnya dan tidak sama dengan daerah lainnya.”

Trinity, seorang traveler sekaligus penulis buku mengungkapkan, “Sebagai seorang pelancong yang sering berpergian, saya sering dititipkan oleh-oleh. Oleh-oleh yang saya cari tidak hanya harus lezat, tetapi juga harus memiliki keunikan yang membedakan dan membuatnya terasa istimewa. Hampir seluruh propinsi di Indonesia sudah saya sambangi, namun pengalaman menjuri di Blue Band Master Oleh-Oleh membuka mata saya bahwa begitu beragam oleh-oleh di Indonesia. Mulai dari Brownies Kopi dari Aceh, Pie Kumbu dari Palembang, hingga Cake Salak dari Balikpapan. Panganan-panganan tersebut dibuat dari bahan-bahan asli Indonesia dan citarasa yang sesuai dengan lidah Indonesia.”

Ismi selaku Pemenang Pertama Blue Band Master Oleh-Oleh asal Jawa Tengah menyatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada pihak UFS dan Blue Band untuk kesempatan yang diberikan kepada kami. Awalnya saya tidak menyangka kreasi saya bisa terpilih hingga ke tahap nasional. Ini merupakan perjalanan awal dari usaha bakery saya untuk berkembang lebih pesat dan mudah-mudahan kreasi oleh-oleh saya bisa menjadi kebanggaan bagi Indonesia.”

“Selamat kepada seluruh pemenang yang berhak menerima koin emas, paket iklan promosi, dan gelar Master Oleh-Oleh 2016. Selain itu, terima kasih kepada seluruh pelaku industri bakery dan pastry yang telah berpartisipasi, seluruh anggota masyarakat yang telah berpartisipasi dalam voting, dan dewan juri yang telah menyisihkan waktunya untuk melakukan penjurian. Kini seluruh oleh-oleh yang terdaftar dalam kompetisi dapat diakses oleh masyarakat melalui Peta Oleh-Oleh di laman www.masteroleholeh.com untuk menjadi referensi saat memilih oleh-oleh dari seluruh Indonesia. Sampai jumpa lagi di Blue Band Master Oleh-Oleh tahun depan!” tutup Thomas.

Kembali ke atas