Lewati ke content

Bagaimana bisnis yang berlandaskan tujuan mulia akan sejahtera di masa mendatang?

Diterbitkan:

Dari mulai CEO hingga wirausaha muda, enam orang yang memiliki pengaruh kuat bagi lingkungan dan sosial menjelajahi peluang dan tantangan di masa depan

Sunrise over the earth

Unilever kini merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Untuk menandai pencapaian ini, kami meminta para pelopor bisnis, cendekiawan dan para pendorong perubahan dari seluruh dunia untuk berbagi pandangan mereka mengenai bagaimana perusahaan yang memiliki tujuan mulia dapat sukses di masa depan.

Inilah pendapat mereka semua, dari mulai CEO hingga para wirausaha muda

Komitmen terhadap masyarakat

Feature image - A commitment to community
Keinginan kami untuk berbuat baik bagi masyarakat tidak pernah lepas dari benak saya Tawee Rojanasinwilai, Pendiri Taweekit

Tawee Rojanasinwilai, pemilik dari rangkaian ritel Taweekit di Thailand, meyakini bahwa melakukan hal yang benar bagi masyarakat yang kita layani akan mampu menguatkan landasan setiap bisnis.

Dalam artikelnya, dia menjelaskan bagaimana awal mula membangun perusahaan dari satu toko menjadi jaringan yang tersebar di seluruh negeri. Ia kemudian harus kehilangan segalanya ketika krisis keuangan terjadi pada 1997. Saat itu, beberapa bank yang mengelola aset keuangan milik perusahaannya terpaksa harus ditutup.

Berkat dukungan dan pasokan yang stabil dari Unilever, ditambah dengan keberanian untuk mengalihkan penjualan produk dari toko ke gerai pasar , Tawee akhirnya dapat menyelamatkan bisnisnya dari kehancuran.

“Bahkan saat kami berada di titik terendah dan bisnis sedang berada di ambang kehancuran, pemikiran ini – prinsip mengenai apa yang benar dan salah, dan keinginan kami untuk berbuat baik bagi masyarakat – tidak pernah lepas dari benak saya,” ungkapnya.

Filosofi ini memberi manfaat besar baginya. Taweekit akan membuka tokonya yang ke-185 tahun ini.

Baca kisah Tawee selengkapnya

Memberdayakan potensi kaum muda

Feature image - Unleashing the potential of youth
Perubahan adalah bagaimana menciptakan hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya Draganah Omwange, Pemimpin Masa Depan Unilever

Draganah Omwange seorang warga Kenya mengikuti program Unilever’s Future Leaders Programme (UFLP) – suatu prakarsa untuk membina kaum muda berbakat di seluruh perusahaan.

Draganah merupakan sosok pendorong di balik pengumpulan limbah dan kemitraan daur ulang yang mengedukasi anak-anak tentang nilai sampah plastik. Sejak mengikuti panggilan hatinya untuk membersihkan sampah di jalan-jalan Nairobi, Draganah telah memimpin program U-Turn dengan menjangkau 190 sekolah dan menginspirasi ribuan siswa serta keluarga mereka untuk mendaur ulang sampah .

“Bisnis membutuhkan ide segar. Mereka membutuhkan orang-orang yang mampu melihat peluang sebagai tantangan dan bukan hanya sekadar rintangan semata dalam setiap pengalaman,” ujarnya.

“Perubahan adalah bagaimana menciptakan hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya dan inilah mengapa kaum muda harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Kita juga harus memberi ruang dan peluang atas ide-ide kaum muda untuk diwujudkan, dengan menjadikan tujuan mulia sebagai pusat dari semua yang kita lakukan.”

Baca kisah Draganah selengkapnya

Dari kompetitor menjadi kolaborator

Feature image - From competitors to collaborators
Kompetitor harus meresmikan dan merealisasikan kolaborasi secara cepat dan sering Joost Oorthuizen, CEO dari IDH, Prakarsa Dagang Berkelanjutan

Joost Oorthuizen, CEO dari Prakarsa Dagang Berkelanjutan (IDH) yang berada di Belanda, menantang berbagai perusahaan untuk memandang kompetitor bukan sebagai pesaing, namun sebagai kolaborator yang berharga dalam mencapai tujuan lebih besar.

“Kompetitor harus meresmikan dan merealisasikan kolaborasi dengan cepat dan sering. Tindakan ini menuntut keberanian dari pemimpin untuk menjelajahi jalan yang tidak pernah ditempuh sebelumnya dan mengambil risiko dengan berbagai inovasi dalam berbisnis,” katanya.

Baca kisah Joost selengkapnya

Tanggung jawab merek yang dicintai

Feature image - The responsibility of being a beloved brand
Ketika Anda berada dalam hati orang-orang, saat itulah Anda mengemban tanggung jawab Piyush Pandey, Direktur Pimpinan Kreatif Global dan Dewan Eksekutif Ogilvy, India

Piyush Pandey, Pimpinan Kreatif Global di Ogilvy, berbagi pemikiran tentang bagaimana produk dibuat di pabrik, namun merek yang bertahan adalah yang terukir dalam hati orang-orang.

“Ketika Anda berada dalam hati orang-orang, Anda bertanggung jawab untuk membahagiakan mereka dan menjadi bagian hidup mereka saat berada dalam kesulitan. Ketika berhadapan dengan berbagai masalah. Ketika menemui berbagai hal seperti tekanan fisik, emosi, atau lingkungan.

“Merek yang dapat melakukan hal ini adalah merek-merek yang telah mengukir hati orang-orang, seperti yang dilakukan Unilever,” katanya.

Tonton film Piyush di sini

Saatnya untuk mengubah aturan permainan

Feature image - Time to change the rules of the game
Jika pertumbuhan ekonomi yang menghancurkan Bumi dan konsumerisme yang dipromosikan tanpa perasaan, dengan semua yang harus dijual semurah mungkin bagi konsumen dunia Barat tetap menjadi pendorong apa yang kita anggap sebagai ‘kemajuan’ dewasa ini… bagaimana bisa perusahaan mana pun, bahkan yang berkomitmen besar seperti Unilever, beraspirasi secara jujur untuk membuat perbedaan yang nyata? Jonathon Porritt, Direktur Pendiri Forum for the Future

Sebagai Direktur Pendiri Forum for the Future, penggiat lingkungan dan penyiar, Jonathon Porritt mengisahkan pengalaman pribadinya sebagai penasihat Unilever selama lebih dari 20 tahun.

Ia melihat bagaimana Unilever Sustainable Living Plan terbentuk dan membingkai komitmen kami untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan, sementara tetap mengejar pertumbuhan yang ambisius.

Ia pun menantang berbagai bisnis yang memiliki tujuan mulia untuk mengubah sistem secara menyeluruh di masa mendatang.

“Jika pertumbuhan ekonomi yang menghancurkan Bumi dan konsumerisme yang dipromosikan tanpa perasaan, dengan semua yang harus dijual semurah mungkin bagi konsumen dunia Barat tetap menjadi pendorong apa yang kita anggap sebagai ‘kemajuan’ dewasa ini… bagaimana bisa perusahaan mana pun, bahkan yang berkomitmen besar seperti Unilever, beraspirasi secara jujur untuk membuat perbedaan yang nyata?” ungkapnya.

Baca kisah Jonathon selengkapnya

Mengapa langkah maju akan memberi manfaat bagi semua orang

Feature image - Why stepping up benefits everyone
Sama halnya seperti Unilever, kami meyakini bahwa berbuat baik adalah bisnis yang baik Doug McMillon, CEO dari Walmart

Dalam film pendek untuk merayakan ulang tahun Unilever yang ke-90, CEO Walmart Doug McMillon mengungkapkan bagaimana raksasa ritel ini memiliki motivasi yang sama dengan Unilever.

“Sama halnya seperti Unilever, kami meyakini bahwa melakukan hal yang baik juga merupakan bisnis yang baik. Dan ini dapat berarti langkah maju dengancara yang baru akan memberi manfaat bagi kita semua,” ungkapnya.

Tonton film Doug di sini

Kembali ke atas