Lewati ke content

Memastikan Kebersihan Dapur sebagai Kunci Kesehatan Keluarga

Diterbitkan:

Cuci Piring

Berdasarkan laporan dari penelitian Environ Microbiol pada Februari 2013 menunjukkan bahwa dapur menjadi salah satu tempat paling rawan terjadinya penyebaran bakteri pathogen atau bakteri penyebab penyakit bawaan pangan. Hal ini dikarenakan dapur adalah tempat kegiatan memasak bahan mentah, tempat menumpuknya peralatan kotor, sekaligus tempat lalu lalang orang di dalam rumah untuk memasak maupun mengambil makanan.

Fakta dari Laporan Tahunan BPOM pada 2016 juga menunjukkan bahwa penyebab keracunan pangan terbanyak adalah mikroba. Mirisnya, tempat kejadian keracunan pangan adalah tempat tinggal, yang mana seharusnya menjadi tempat yang paling aman dan higienis untuk mengolah dan mengonsumsi makanan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat belum menerapkan praktek-praktek keamanan pangan, termasuk sanitasi dan higienitas dengan benar. Karena itu, penting bagi kita untuk melindungi kesehatan keluarga dengan terus menjaga agar dapur tetap bersih dan higienis.

Sebagai pusat diolahnya bahan makanan di rumah, dapur menyimpan berbagai peralatan memasak yang digunakan setiap hari. Peralatan memasak yang sudah kotor harus cepat dibersihkan dan disanitasi dengan cepat, karena pertumbuhan mikroorganisme terjadi dengan cepat pula. Dalam 20 menit, satu sel bakteri berkembang menjadi 2 sel, hingga lama kelamaan 100 sel bateri berkembang menjadi 200 sel. Bakteri-bakteri penyebab penyakit yang umumnya berkembang di dapur antara lain Salmonella, Staphylococcus aureus, E. coli, dan Campylobacter jejuni. Untuk menghilangkan bakteri-bakteri ini, diperlukan teknik pembersihan dan sanitasi yang baik dengan cairan pembersih yang berkualitas baik pula.

Teknik pembersihan dan sanitasi yang baik dengan cairan pembersih yang berkualitas baik bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari makanan dan mikroorganisme yang menumpuk pada peralatan, serta mencegah pembentukan biofilm atau lapisan tipis bakteri yang menempel pada permukaan peralatan memasak. Pembersihan dilakukan untuk menghilangkan kotoran dari peralatan, fasilitas, air, dan manusia agar tidak menjadi sumber kontaminasi bagi pertumbuhan mikroba. Sedangkan sanitasi dilakukan untuk membunuh mikroba pathogen dan pembusuk agar tidak dapat berkembang biak dan mengkontaminasi makanan.

Tips Menjaga Kebersihan Peralatan Memasak

Berbagai peralatan memasak yang kotor mudah menjadi sarang bakteri, terutama karena pertumbuhan bakteri pada sisa makanan yang menempel di peralatan terhitung cepat. Ketika peralatan memasak yang kotor semakin ditunda untuk dicuci, bakteri akan semakin mudah untuk berkembang. Bakteri yang sudah berkembang ini dapat bertahan berhari-hari dan dapat menyebar kemana-mana. Beberapa peralatan yang rawan menjadi sarang bakteri adalah kain lap dan spons. Maka dari itu, ada cara-cara tersendiri untuk menjaga kebersihan kain lap dan spons yang ada di dapur.

Kain lap di dapur mudah menjadi sarang bakteri karena bakteri dari peralatan akan menempel pada kain lap dan dapat berpindah ke peralatan lain ketika kain lap digunakan. Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kain lap tetap bersih adalah menggunakan kain lap yang berbeda untuk mengelap peralatan bersih dan meja. Selain itu, kain lap harus sering dicuci. Agar tidak terlalu sering terpapar dengan bakteri yang ada di peralatan lain, cara terbaik untuk mengeringkan peralatan memasak adalah keringkan di udara setelah peralatan dicuci.

Selain kain lap, spons juga rawan menjadi sarang bakteri. Saat digunakan untuk mencuci peralatan memasak, spons menyerap nutrisi dari makanan yang dibersihkan, sekaligus mendukung pertumbuhan bakteri dan menjadi alat penyebar bakteri. Untuk mencegahnya, cuci dan rebus spons secara reguler setelah dicuci bersih atau dipanaskan dengan microwave, lalu dikeringkan. Hal paling minimal yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan spons adalah spons harus dicuci setelah dipakai dan dikeringkan. Selain itu, lakukan rotasi penggunaan spons dan gunakan spons yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Alangkah baiknya juga jika spons diganti setiap minggu.

Untuk peralatan memasak lainnya, bersihkan sisa makanan dari peralatan, lalu bilas dengan air. Celupkan ke dalam larutan sabun atau deterjen dan gosok dengan spons, sikat, atau kain. Selalu perhatikan juga kebersihan alat penggosok agar tidak terjadi penyebaran bakteri. Setelah itu, bilas dengan air dan celupkan ke dalam air panas atau air yang sudah diberikan disinfektan/antibakteri seperti Sunlight Higienis mengandung Jeruk Nipis & Habbatussauda yang bisa membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhan bakteri di spons 100 kali lebih efektif dari sabun pencuci piring biasa.

Menjadikan dapur sebagai pusat kehangatan dan kesehatan keluarga berarti terus berupaya untuk menjaga kebersihan area tersebut. Demi keluarga yang selalu sehat dan bugar, teknik pembersihan dan sanitasi yang baik menggunakan cairan pembersih yang berkualitas baik pula menjadi faktor terpenting agar keluarga terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan mikroba dari kotoran makanan.

Kembali ke atas