Kasus alergi baru mulai sering terdengar dalam 50 tahun terakhir. Alergi dapat menimbulkan penyakit seperti demam, eksem, dan asma. Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, seperti gaya hidup, pola makan, serta polusi lingkungan. Banyak juga yang menduga bahwa salah satu faktor alergi adalah karena hidup yang terlalu bersih, namun, apakah benar demikian?
Ternyata, alergi tidak dipengaruhi oleh kebiasaan hidup yang ‘terlalu’ bersih. Alergi dapat dipicu karena berkurangnya paparan bakteri baik yang dapat meningkatkan sistem kekebalan di dalam tubuh. Sejak ribuan tahun lalu, tubuh manusia telah mengalami perubahan yang signifikan dari masyarakat berburu dan meramu menjadi masyarakat modern. Gaya hidup masyarakat modern ini menyebabkan jumlah bakteri baik di tubuh manusia semakin sedikit.
Gaya hidup seperti pola makan yang tidak sehat, obesitas, kurang berolahraga, penggunaan obat yang berlebih dan stres membuat manusia semakin rentan terserang alergi. Selain itu, polusi kendaraan, asap rokok, serta kondisi rumah yang tidak bersih juga dapat memicu alergi.
Rumah modern yang kita huni saat ini justru lebih banyak terkontaminasi oleh bakteri, virus, jamur, dan debu dibandingkan bakteri baik, tidak peduli seberapa bersihnya rumah kita terlihat. Bisa jadi kita tidak sadar membuang atau menghilangkan bakteri baik yang ada di rumah. Jadi, masalahnya bukan karena terlalu hidup bersih, namun karena berkurangnya kontak dengan bakteri baik.
Penggunaan produk pembersih dan antibakterial yang dapat memicu alergi juga merupakan sebuah mitos. Belum ada bukti kuat yang dapat menghubungkan pengaruh kebersihan rumah dan penggunaan produk kebersihan terhadap peningkatan penyakit alergi. Riset menunjukkan bahwa produk pembersih yang ‘rileks’ tidak akan meningkatkan kontak kita dengan bakteri baik, justru malah akan meningkatkan patogen. Selain alergi, pertumbuhan populasi yang tinggi serta munculnya berbagai patogen baru membuat penyakit bisa menular dengan cepat, seperti infeksi gastroenteritis dan infeksi pernapasan.
Studi oleh WHO tahun 2003 menunjukkan bahwa sekitar 31% dari penyakit yang ditularkan melalui makanan terjadi di rumah pribadi. Selain itu, penyakit juga menyebar melalui aerosol, tangan, dan permukaan. Parahnya lagi, penyakit menular dapat bertindak sebagai faktor pendorong munculnya penyakit lain yang bermanifestasi di kemudian hari, seperti kanker dan penyakit degeneratif kronis. Program vaksinasi dan edukasi kebersihan merupakan strategi pendekatan yang paling berkelanjutan untuk dapat mengendalikan penyebaran penyakit.
Oleh karena itu, setelah mengetahui bahaya dari alergi dan penyakit menular, sangat penting bagi kita untuk mempraktikkan kebersihan secara efektif, terutama pada waktu-waktu kritis, seperti mencuci tangan sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain di luar, dan bermain dengan hewan peliharaan. Serta tidak lupa untuk menjaga kebersihan tempat tinggal dengan produk pembersih dengan kandungan antibakterial yang tepat, demi melindungi keluarga kita dari infeksi alergi.